Pages

Sabtu, 26 Juli 2014

Pangandaran Waterprak

Tempat wisata ini terhitung yang paling muda hadir di wilayah Pangandaran. Berbeda dengan waterpark yang ada, waterpark Pangandaran berada di pinggir pantai lembah puteri. lokasinya sekitar 5 kilometer sebelum masuk pintu wisata pangandaran, tepatnya dikecamatan Kalipucang.
Waterpark ini dibangun dalam beberapa kolam besar dan lapangan khusus buat ATV track dan dibangun diatas lahan lebih dari 10 hektar. Fasilitas yang disajikan antara lain seperti umumnya waterpark, seperti luncuran, waterbom dan sebagainya, anda juga bisa menikmati petualangan seperti highrope dan yang lainnya, untuk anda yang suka dengan ATV, anda juga bisa memanfaatkan fasilitas yang ada disini.
Untuk fasilitas umum biaya yang harus dikeluarkan sekitar 10rb-25 untuk hari-hari besar atau libur panjang. Didalamnya selanjutnya anda bisa menyewa pelampung atau perahu plastik untuk berenang.

Majingklak

Lokasi ini terletak di muara Sungai Citanduy dalam kawasan Nusakambangan, tepatnya di Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang ± 79 km dari kota Ciamis.
Tempat ini merupakan Dermaga Kapal Fery atau Kapal Pesiar menuju Pelabuhan Cilacap dan diharapkan menjadi sarana penunjang bagi pembangunan di wilayah Pangandaran.
Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: memancing, berwisata perahu, menyaksikan ikan pesut yang banyak terdapat di perairan ini.

Pantai Karang Nini

Pantai Karang Nini terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang ± 83 km dari kota Ciamis ke arah Selatan. Sepanjang jalan dari pintu gerbang ke lokasi, akan Anda nikmati kesejukan hutan jati dengan irama alam liarnya.
Bukan itu saja, pada beberapa bagian jalan ini akan dihidangkan panorama pantai di kejauhan dengan latar belakang Sagara Anakan. Sungguh sebuah pemandangan yang tak terlupakan apabila Anda datang pada saat cuaca cerah.
Sebelum mencapai pantai Anda pun akan menjumpai Pondok Wisata yang dikelola oleh Perhutani Kabupaten Ciamis. Di pantai ini terhampar batu-batu karang yang salah satunya menyerupai seorang nenek (nini dalam bahasa Sunda) yang sedang menunggu si kakek, sehingga tempat ini dinamakan Pantai Karang Nini.
Wana Wisata Karang Nini adalah obyek wisata alam yang merupakan perpaduan hutan dan pantai. Hamparan hutan Jati dan rimba yang lebat bertaut dengan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan berujung di langit biru lazuardi yang membentuk garis horizon di kejauhan, merupakan pesona alam yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan Tuhan.
Dari silhuet mentari di ufuk timur, membayang pulau Nusa Kambangan dan teluk Pananjung di selatan, serta kelokan jalan kereta api peninggalan Belanda yang menghilang di ujung terowongan. Kenangan tempo doeloe menerawang dalam lamunan sepur yang sarat muatan, terengah merengkuh tanjakan dan hilang di kelok jalan, menyisakan bunyi raungan keletihan.
Semua keindahan itu dapat dinikmati melalui fasilitas: Lima pondok wisata berarsitektur tradisional Sunda dengan kapasitas rata-rata tiga kamar.
Selain keindahan alam dapat dinikmati pula obyek-obyek kunjungan lainnya: Makam Cikabuyutan dan mata air Sumur Tujuh yang dipercaya dapat membuat orang awet muda dan mampu menyembuhkan berbagai pernyakit
Beberapa goa keramat, seperti Goa Dompet, Goa Panjang, Goa Parat dan Goa Pendek, yang masing-masing m miliki ciri khas dan kisah yang berbeda. Konon Gua Panjang merupakan jalan tembus menuju Kasunanan Cirebon.
Makam Eyang Anggasinga Wencana dan Mahapatih Bagaspati Aquarium alam di muara Cipangbokongan, dimana saat air laut surut, kita dapat menikmati berbagai jenis ikat hias yang terjebak di relung-relung terumbu karang.

Pantai Karapyak

Pantai Karapyak, terletak di Desa Bagolo, Kec. Kalipucang, Kab. Pangandaran. Sekitar 20 km dari Pantai Pangandaran atau 78 km dari Alun-alun Kota Ciamis.
Untuk menuju lokasi ini tidak begitu sulit, karena akses masuk ke sana sudah bagus, bahkan ada penunjuk jalan yang bisa mengarahkan wisatawan ke Pantai Karapyak. Yang patut disayangkan, belum adanya angkutan umum yang bisa membawa pengunjung ke Pantai Karapyak, sekalipun ojek. Hanya pengunjung yang mempunyai kendaraan pribadi atau kendaraan sewaan yang bisa mencapai Pantai

Goa Donan

Kalipucang Merupakan gua alam dengan luas areal ± 2,5 hektar. Memiliki panjang sekita 500 meter, dengan keunikan yang jarang terdapat di gua-gua lain.
Di dalamnya terdapat lorong/ ruangan luas yang berisi batu karang yang mirip binatang purba, kursi kerajaan serta dihiasi stalaknit dan stalaktit. Terletak di Desa Tunggilis Kecamatan Kalipucang di pinggir kanan jalan propinsi menuju Pangandaran, dengan jarang ± 72 km dari kota Ciamis.

Kampung Kuta

Kampung Kuta terletak di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hingga sekarang penduduk kampung yang dikelilingi bukit dan tebing tinggi dan berjarak sekitar 45 kilometer dari Ciamis ini dikenal sangat menghormati warisan leluhurnya.
Adat dan tradisi menjadi salah satu peninggalan leluhur yang tak boleh dilanggar. Kampung ini dikatagorikan sebagai kampung adat, karena mempunyai kesamaan dalam bentuk dan bahan fisik bangunan rumah, adanya ketua adat, dan adanya adat istiadat yang mengikat masyarakatnya.
Salah satu warisan ajaran leluhur yang mesti dipatuhi masyarakat Kuta adalah pembangunan rumah. Bila dilanggar, warga Kuta berkeyakinan, musibah atau marabahaya bakal melanda kampung mereka. Aturan adat menyebutkan rumah harus berbentuk panggung dengan ukuran persegi panjang.
Atap rumah pun harus dari bahan rumbia atau ijuk. Begitu pula pembangunan rumah yang mensyaratkan tidak boleh menggunakan bahan semen, melainkan hanya memakai bahan dari kayu dan bamboo. Kendati sederhana, model bangunan seperti itu memang dapat melindungi penghuninya dari berbagai macam gangguan, seperti binatang buas. Bahkan kalau dilihat dari bentuknya, rumah panggung yang terbuat dari bambu dan kayu itu tahan dari guncangan gempa.
Kampung Kuta merupakan masyarakat adat yang masih teguh memegang dan menjalankan tradisi dengan pengawasan kuncen dan ketua adat. Kepercayaan terhadap larangan dan adanya mahluk halus atau kekuatan gaib masih tampak pada pandangan mereka terhadap tempat keramat berupa hutan keramat.
Hutan keramat tersebut sering didatangi oleh orang-orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup. Hanya saja, di hutan keramat tersebut tidak boleh meminta sesuatu yang menunjukkan ketamakan seperti kekayaan.
Untuk memasuki wilayah hutan keramat tersebut diberlakukan sejumlah larangan, yakni larangan memanfaatkan dan merusak sumber hutan, memakai baju dinas, memakai perhiasan emas, memakai baju hitam-hitam, membawa tas, memakai alas kaki, meludah, dan berbuat gaduh. Bahkan untuk memasuki Hutan Keramat ini pun tidak boleh memakai alas kaki, Tujuannya agar hutan tersebut tidak tercemar dan tetap lestari.
Oleh karena itu, kayu-kayu besar masih terlihat kokoh di Leuweung Gede. Selain itu, sumber air masih terjaga dengan baik. Di pinggir hutan banyak mata air yang bersih dan sering digunakan untuk mencuci muka. Mayarakat Kampung Kuta mengenal hutan karamat. Dipandang dari sudut etimologis, Kampung Kuta berarti kampung atau dusun yang dikelilingi “kuta” atau penghalang berupa tebing.
Warga Kampung Kuta sangat dilarang membuat sumur. Air untuk keperluan sehari-hari harus diambil dari mata air. Larangan para leluhur mungkin ada benarnya. Ini lantaran kondisi tanah yang labil di kampung ini dikhawatirkan dapat merusak kontur tanah. Terutama membuat sumur dengan cara menggali atau mengebor tanah.
Kedekatan masyarakat kampung adat dengan alam tidak hanya itu saja setiap tahunnya masyarakat kampung Kuta mengadakan Upacara Adat nyuguh.
Upacara Adat Nyuguh ini merupakan suatu upacara ritual tradisional Adat Kampung Kuta Kec. Tambaksari Kabupaten Ciamis yang selalu dilaksanakan pada tanggal 25 shapar pada setiap tahunnya. Upacara ini bertujuan sebagai persembahan bentuk syukur kepada Tuhan dan bumi yang telah memberikan pangan bagi masyarakat kampung Kuta.

Situ Mustika

Objek wisata ini merupakan situ buatan yang pada awalnya berfungsi sebagai penampung air pada kawasan hutan jati seluas ± 3 hektar.
Terletak di Desa Karangpaningal Kecamatan Purwaharja, tepatnya sebelah kiri jalan propinsi menuju kota Banjar, lebih kurang 24 km arah timur kota Ciamis.
Di sini pengunjung bisa melakukan kegiatan memancing, berperahu dan bersepeda air serta berkemah.

Karang Kamulyan

Cagar Budaya ini merupakan peninggalan pusat Kerajaan Galuh Pusaka yang dikukuhkan oleh Sanghyang Parmanadikusumah. Terletak di Desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing, lebih kurang 16 km dari kota Ciamis ke arah Timur.
Di situs ini kita bisa melihat tempat-tempat bekas peninggalan dari legenda Ciung Wanara, salah seorang putera Sanghyang Permanadikusumah. Peninggalan-peninggalan tersebut antara lain:
1. Batu Pangcalikan ialah bekas singgasana dan tempat bermusyawarah Raja.
2. Penyambungan Ayam, tempat Ciung Wanara menyabung ayam dengan Bondan Sarati.
3. Sanghyang Bedil
4. Lambang Peribadatan
5. Sumber Air Citeguh dan Cirahayu
6. Makam Adipati Panaekan
7. Pamangkonan
8. Batu Panyandaan
9. Patimuan
10. Leuwi Sipatahunan tempat bayi Ciung Wanara dibuang di Sungai Citanduy.

Astana Gede

Kawali Terletak di Desa / Kecamatan Kawali, kurang lebih 21 km arah utara kota Ciamis. Di sini terdapat beberapa buah Batu Bertulis (Prasasti) yang merupakan cikap bakal bukti keberadaan kerajaan Sunda yang dibuat pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastu Kencana.
Salah satu dari batu bertulis tersebut bertuliskan “Mahayunan Ayunan Kadatuan” yang dijadikan sebagai motto juang kabupaten Ciamis. Selain batu-batu prasasti terdapat pula peninggalan lainnya berupa:
1. Seperangkat batu disolit, yakni batu tempat pelantikan raja yang disebut Palangka.
2. Batu telapak kaki dan tangan dengan garis retak-retak menggambarkan kekuasaan dan penanggalan (kalender).
3. Tiga buah batu menhir : Batu Panyandaan, Batu Panyandangan, Batu Pamuruyan (alat untuk bercermin).

Curug Tujuh Cibolang

Curug Tujuh Cibolang terletak di Desa Sandingtaman Kecamatan Panjalu, lebih kurang 35 km arah utara kota Ciamis.
Objek wisata ini mempunyai 7 (tujuh) buah air terjun (curug) yang terdapat pada sebuah bukit di kaki Gunung Sawal. Kita dapat menikmati keindahan dan keasrian ketujuh air terjun tersebut dengan cara mengitari bukit, menapaki jalan setapak mulai dari kaki bukit sampai ke puncak bukit dan kembali lagi.
Untuk menuju objek wisata ini dapat menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat atau mountaint bike bagi yang mempunyai hobi olahraga sepeda. Bagi Anda yang memerlukan kendaraan umum, Anda dapat naik dari Terminal Ciamis jurusan Kawali Panjalu, atau langsung dari Bandung jurusan Ciamis via Panjalu.

Situ Lengkong

Situ Lengkong Panjalu merupakan perpaduan antara objek wisata alam dan objek wisata budaya.
Terletak di Desa /Kecamatan Panjalu dengan jarak kurang lebih 41 km dari kota Ciamis ke arat utara. Di objek wisata ini kita bisa menyaksikan indahnya danau (situ) yang berhawa sejuk dengan sebuah pulau terdapat di tengahnya yang disebut Nusa Larang.
Di nusa ini terdapat Makam Hariang Kencana, putra dari Hariang Borosngora, Raja Panjalu yang membuat Situ Lengkong pada masa beliau menjadi raja kerajaan Panjalu.
Untuk menghormati jasa para leluhur Panjalu, maka sampai saat ini warga keturunan Panjalu biasa melaksanakan semacam upacara adat yang disebut Nyangku. Acara ini dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Maulud dengan jalan membersihkan benda-benda pusaka yang disimpan di sebuah tempat khusus (semacam musium) yang disebut Bumi Alit.
Kegiatan wisata yang bisa dilaksanakan di sini antara lain: berperahu mengelilingi nusa, memancing, camping, dan sebagainya.